Sabtu, 16 Mei 2009

Manifestasi bersyukur

Berysukur kepada Allah Swt, Bagi orang mu'min adalah sebuah keharusan. Bukankah setiap sa'at, setiap menit, bahkan detik, kita selalu mengkomsumsi dan menikmati fasilitas dan anugerah Alloh ta'alaa. Tanpa fasilitas dan anugerah Alloh itu, dapatkah jantung kita berdetak, darah kita mengalir, mata kita melihat, telinga kita mendengar?. Betapa besar anugerah dan mi'mat Alloh dari mulai yg makro sampai yg mikro, dari yg terlihat sampai yg tidak terlihat (pandangan mahluq), yg hanya dapat di jangkau dan dijamah oleh rasa dan mata hati.

Andai kita mencoba untuk menghitung anugerah dan ni'mat Alloh, tentu kita akan kehabisan angka dan kemampuan, karena ni'mat dan anugerah Alloh itu tak terhingga banyaknya.

Alloh ta'alaa berfirman:

"wain ta'udduu ni'matallohi laa tukhshuuhaa"

"Dan jika kamu sekalian menghitung-hitung ni'mat Alloh, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya"

Qur'an shurah Annakhl : 48

Sungguh kebenaran ayat tersebut telah kita yaqini dan rasakan, keni'matan Alloh dari yg terkecil sampai yg terbesar, yg nyata dan yg abstrak , dalam setiap detik ini, apalagi pada hari-hari mendatang sungguh tak dapat kita bayangkan, dan tidak pula dapat kita hitung banyaknya. Kita hanya dapat memuji syukur, mensucikan dan mengagungkan atas kemaha besaran dan kemaha murahan- NYA.

Ungkapan itu, Telah memposisikan kita sebagai mahluq yg dlo'if. Sekalipus merupakan pengakuan dan kesadaran sebagai manusia yy harus mengabdi dan beribadah hanya kepada Alloh, baik dengan hati, lisan maupun perbuatan.

pengabdian dan penghamba'an manusia kepada Alloh harus dilaksanakan dengan ichlash hanya karena mengharap ridlo Alloh semata. Dan dari sinilah perasa'an syukur itu tumbuh secara mendalam, yg selanjutnya merefleksi pada tingkat kematangan ritual dan prilaku sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan comment